Kau tau seperti apa rasanya? ah, mungikin tidak semua darimu tau rasanya.
Hal ini pertama kalinya bagiku, sedari lama aku menunggu namun ia ta kunjung tiba. Justru di hari terkhir ini ia menampakan dirinya. Ou, andai ia datang lebih dulu, mungkin aku akan punya banyak waktu bercerita. Kata orang, pengalaman pertama itu merangsang, ups, mengoda maksudku. Kali ini pun saatnya aku mencobanya.
Apa yang kau lakukan ketika petama kali bertemu? kau akan bekenalan. Tapi aku tidak butuh waktu lama bekenalan, kenapa? karena aku sudah tak tahan. Aku sudah menunggumu beberapa hari yang lalu, kenapa kau baru menampakan dirimu. tak salah kalau aku tidak bisa menahan nafsuku. [1]
Apa yang kau lakukan ketika ia mulai menyapa? kau lantunkan kata kata manis kepadanya. Tapi aku tidak, aku langsung membukanya. Membukan diri mu untuk memahami sifatmu. Aku akan mengupas dirimu, sampai kutahu siapa kamu.[2]
Apa yang kau lakukan ketika sudah lama bercengkrama? sebuah kehangatan. Ya, akupun akan memberikanmu kehangantan hingga kau larut, hingga kau menjadi dirimu sendiri. aku akan membantumu untuk mencapai siapa dirimu.[3]
Saat api kehangatan padam dan kau pun mulai melebar*?. Ah, mungkin inilah saatnya (pikirku). kau memberikan kode bahwa dirimu telah siap dan aku pun mulai mencari tempat. sudah saatnya kita merapat, agar tau lebih dekat.[4]
Kau tau seperti apa rasaya?
Saat kujilat rambutmu**, kumasukan dalam mulutku. Ah, ada sensasi yang mengoda, ada rasa yang tidak biasa. Saat ku mulai berpindah ke tubuhmu*** yang berwarna coklat tua, ada kenyal di kurasa. Ou begitu asiknya, benarkah apa yang kurasa?
Ku ulangi lagi sensasi demi sensai, aku tak tau apakah kau merasakannya? tapi aku yakin bahwa aku menikmatinya. Pedasnya dirimu ditambah kenyal dan berminyaknya tubuhmu. Membuat tangan ini tak berhenti bergerak, bibir ini tak berhenti menikmati, hingga tubuh ini berkeringat menandakan aku telah kau puaskan.[5]
Ou inikah rasanya?