Belum lagi kasus kebakaran yang marak terjadi di masa libur lebaran, ada yang beropini itu dilakukan dengan sengaja karena daerah yang terjadi kebakaran merupakan basis salah satu pasangan calon. Tak tanggung tanggung, lebih dari 30 kebakaran yang terjadi.
Satu fenomena yang biasa dalam politik, dimana setiap orang dari partai atau pendukung akan berharap orang yang di usungnya menang dalam pemilu DKI ini. Maka apabila terjadi gesekan politik, di sadari atau tidak pasti ada maksud dan tujuannya terhadap salah satu partai. Entah itu memang di sengaja, atau yang tadinya tidak sengaja di manfaakan untuk memberikan keuntungan besar terhadap salah satu calon.
Saya sendiri pun bukan pengamat atau orang yang ahli poliktik, tapi saya sebagai orang awam menilai kenapa harus terjadi pergesekan politik tersebut. Kalau di jawab wajar, di mana letak kewajarannya? Saya hanya menilai kenapa kita tidak mengutamakan kepentingan banyak orang dari pada kepentingan golongan, satu hal yang bangsa ini telah jarang melakukan. Akhirnya norma pancasila yang telah di ajarkan besar besaran di dalam sekolah pun hanya jadi pelajaran, tidak pernah di praktekkan.
Kalau memang salah satu ada yang unggul, biarkan dia unggul, toh kalau nantinya dia kepilih semua orang pun akan merasakan keanamanan dan kenyamanan, rakyat akan senang. Bukan kah kita di ajarkan dari rakyat untuk rakyat dan akan kembali kerakyat, jadi di sini lah rakyat yang memang jadi tujuan, bukan partai. Kalau salah satu partai mengang, dan akhirnya si gubernur lala lolo, ga tegas dan bertangung jawab apalagi lempar tanggung jawab? rakyat juga yang sengsara.
Apalagi ini DKI, suatu daerah dimana Indonesia berpusat. Saya rasa rakyat sudah jelas dan pandai bisa melihat siapa yang memang pantas, rakyat sudah terlalu banyak di bohonggi oleh orang orang yang katanya pintar tapi justru 'minteri' masyarakatnya. Namun terkadang, orang yang sudah jelas memang ‘bagus’ ternyata terpinggirkan, entah kenapa dengan bangsa ini, apa ‘orang orang elit’ alergi dengan pemimpin yang ‘bagus’, yang bisa mensejahterakan rakyat. Atau memang ‘orang orang elit’ tidak mau rakyatnya maju dan makmur.
Apakah ini demokrasi, dimana orang bebas memilih dan berekspresi. Tapi sekali lagi, rakyat tidak perlu demokrasi, rakyat haya perlu sesuap nasi, sebuah kemakmuran. Selama ini demokrasi hanya sebuah mainan kaum elit dimana semua bisa di putar balikan sekehendak hati, rakyat juga yang akhirnya sakit hati.Saya sebagai seorang personal yang hanya tinggal di sebrang jakarta hanya bisa menontong dan mendukung, agar pemilu DKI ini menjadi ajang yang baik untuk rakyat DKI sendiri. Saya berharap akan tampil seorang pemimpin yang tegas, yang memang membela kepentingan rakyat bukang kepentingan pejabat.