1. Pikiran Menentukan Berat Badan
Diakui atau tidak, pikiran memang selalu mempengaruhi berat badan. Kata orang, kalau hidupnya sudah mapan biasanya cenderung gemuk, artinya ga banyak pikiran. Bukan ga punya pikiran (gila dong kalau gitu), tapi ga banyak pikiran. Kalau orang yang sudah mapan, yang sudah punya pekerjaan tetap dan nyaman dengan gajih yang lumayan, pola pikirnya teratur kapan dia harus bangung dan ngapain aja setelahnya, itu lah yang biasanya membuatnya gemuk.Bandingkan dengan orang yang stres, orang gila (bisa di jadikan contoh) misalnya, dia ga punya pikiran dan mana ada si orang gila yang gemuk? ya ga. Atau orang yang sedang di rundung masalah, yang mungkin memikirkan sesuatu, anaknya mungkin, biasanya badannya lebih kurus dari yang biasanya. Anak kost juga biasanya kurus, karena banyak pikiran, apalagi kalau akhir bulan kiriman belum datang, ehm,bisa sters dan kurus jadinya (hehehehe).
2. Keturunan & Berat Badan
Keturunan juga sering di sebut sebutkan sebagai suatu masalah berat badan. Memang belum ada bukti ilmiahnya si, tapi kan untuk melihat dan memperhatikan berat badan orang kita kan tidak perlu bukti ilmiah? ya toh?Keluarga besar saya misalnya, cenderung memiliki berat badan yang berlebih untuk kaum wanitanya ketika telah berumur. Makannya, ketika bertemu bude atau spupu sepupu saya, saya melihat mereka semua lebih gemuk, apalagi ketika mereka sudah punya anak satu aja, wah sudah pasti terlihat gemuk. Coba perhatikan di lingkungan kalian, mitos ini berkembang dan percaya ga percaya itu nyata. Kaya teman saya misalnya, dia makan sedikt pun ud gemuk, karena emang gen nya gemuk, beda dengan gen saya. Dalam keluarga saya, si laki laki punya berat badan seimbang, jadi berapapun saya makan, ya saya tidak gemuk gemuk, paling ukuran standar lah tidak pernah lebih dari 65 kg.