Kamar kost di isi sendiri
Kita mulai dari yang sendiri dulu, kalau kamar kost itu di isi sendiri semua yang ada di dalamnya menjadi tanggung jawab sendiri. Kehilangan, kerapihan dan hak milik pun itu mutlak untuk sendiri. Jadi seenaknya kita mau ngapain, mau kamar berantakan sekalipun kaya kapal pecah, itu ga jadi soal dan ga jadi masalah karena memang yang nempatin sendiri.Sisi kekurangannya, memang kebutuhan jadinya di tanggung sendri. Kaya bayar uang kost, kebutuhan akan komputer dan barang barang lainya semuanya harus dikeluarkan dari uang pribadi.
Kamar kost di isi dengan berdua
Kalau sekamar berdua, berdua di sini maksudnya tidak sendiri loh ya. Walaupun memang jarang ada kamar kost yang di isi lebih dari dua, kecuali itu model asrama atau pesantren sekalian. Oke, kembali lagi ke kost yang di isi berdua, kelebihanya adalah barang barang yang kita perlukan tidak semuanya perlu kita beli dengan uang sendiri. Misalnya komputer, kalau ada teman kita yang sudah punya komputer kita tidak perlu lagi untuk membawa komputer. Bisa tinggal meminjamnya atau kalau perlu kita beli hardisk external dan kita simpan data kita di hardisk tersebut, artinya kita tidak memerlukan uang terlalu banyak untuk membeli barang.Disamping itu, untuk kebersamaan itu pun menjadi kelebihan tersendiri. Seperti kalau kita mau masak bareng dengan modal hanya magic jar, kita punya nasi sendiri dan tinggal membeli lauk di rumah makan, itu akan lebih irit. Apalagi kalau emang mau sama sama masak, biasanya itu untuk kost perempuan yang bisa sekompak itu.
Disamping itu, kita tidak lagi kesepian. Jadinya, setiap kita pulang ke kost, selalu aja ada hal yang bisa kita lakukan bareng dia. Entah itu nonton bareng, main game atau apapun sekedar keluar bareng. Kalaupun tidak, paling tidak kita bisa bermalas malasan ketika ia mau keluar dan kita hanya menitipkan kebutuhan kepadanya, jadi kita ga perlu keluar untuk beli.
Sisi ga enaknya sekarang. Yang namanya berdua, selalu aja ada perbedaan pemikiran. Misalnya soal kebersihan, piring atau apapun yang dia pakai bisa jadi berantakan dan saat kita make ternyata belum di cuci. Atau hal lain, dia naruh sepatu sembarangan (di dalam kamar) yang bisa jadi baunya tujuh lapis langit, kita juga yang nerima ga enaknya padahal sepatu sepatunya dia.
Belum lagi masalah masalah kecil, yang bisa jadi itu menjadi hal yang di permasalahkan atau menjadi ga enak untuk di bicarakan. Seperti mendengarkan musik dengan keras, kita ud ngantuk tapi dia masih main, suara telpon dia yang terlalu kencang atau sekedar alarem telpon yang menggangu ketika pagi. Yang kadang teman kita tidak tidak mengerti atau ga mau tau atas kode yang kita berikan bahwa kita tidak suka dengan sikapnya. Diperlukan komunikasi yang baik, namun juga kadang komunikasi tidak juga berjalan dengan baik.
Saya pun dulu pernah kost lebih dari satu orang, bahkan sampai satu kamar 10 orang yang lebih tepat di bilang asrama. Saya merasa nyaman ketika itu, walaupun banyak permasalah dan perbedaan di dalamnya. Kemudian saya mulai kost sendiri, lalau sempat suatu waktu berdua. Dan akhirnya saya menggalami masalah masalah kecil yang berujung kita memilih untuk kost sendiri sendiri.
Dan yang ga enak dari perpisahan kost ini, adalah pembagian barangnya. Jadi kita sama sama lupa, dulu barang ini di beli pakai uang siapa? akhirnya dengan mengingat mengingat kembali apa saja barang yang di beli dengan uangku sendiri (untungnya masih sedikit ingat, tapi tetap saja dia kadang ga mau nerima seolah dia yang membeli semuaya).
Tapi tidak selamanya kost berdua itu tidak enak, temanku sendiri punya pengalaman menarik dan dia selalu kompak walau satu kost berdua. Bahkan, setiap makan dan lain segalanya berdua (kecuali mandi aja yang ga berdua, hehehe) dan justru banyak teman yang main ke kostnya.