Curahan Hati Sang Bayi

Share Article : Tweet This FB Share Email Share

oleh cerita anak kost on Tuesday, March 13, 2012

Photobucket

Ibu, andai aku bisa bicara ibu. Andai aku bisa mengutarakan hati ini ibu.

Ibu, aku tak pernah memohon, aku ada karena engkau yang meminta. Aku hidup karena engkau yang mengaharapkan kehadiranku. Dan akupun tidak bisa memilih siapa engkau, begitupula sebaliknya. Tapi aku tumbuh dari kemauan dan kerja kerasmu ibu.

Ibu, aku tak bisa memilih apa yang aku makan. Aku tidak bisa memilih apa yang aku suka, semua yang kau telan aku pun ikut merasakan. Aku tak tahu apakah itu racun yang kau minum atau madu yang kau berikan. Aku hanya bisa menerima.

Ibu, aku ingin engkau sehat ibu. Aku senang ketika kau makan sayuran dan buah, lebih banyak lauk pauk serta daging dan makanan sehat lainya. Aku merasa lemah bila kau kekurangan gizi. Aku tak bisa memilih sehat, tapi engkau bisa membuatku sehat, engaku bisa membuatku nyaman di dalam sini.

Ibu, aku ingin engkau kuat ibu. Lakukan olahraga tapi jangan memaksa, joging senam ataupun yoga juga bisa, persiapakan kelahiranku ibu. Itu akan membuatku hadir lebih mudah di duniamu ibu.

Ibu, aku tak mau terlahir cacat. Aku tidak bisa memilih siapa orang tuaku. Tapi kau bisa memilih siapa pasanganmu. Aku tak ingin ada karena kalian (orang tua) masih ada hubungan saudara, itu akan membuatku tak sempurna. Kenali aku ibu, kenali pertumbuhaku walau itu harus amniosentesis*. Aku tidak bisa memilih gen yang di wariskan kepadaku, aku tak ingin menerima gen resesif yang membuatku lemah. Kuatkan hatimu ibu, apabila aku terpaksa harus tidak ada di duniamu.

Photobucket

Ibu, aku ingin cerdas. Aku tidak ingin menjadi beban bagimu apalagi bagi orang di sekitarku. Jangan kau harap kelahiranku setelah umur mu lanjut (40-an). Mungkin kau tidak menginginkanku saat itu, tapi bisa saja aku ada saat kau tidak mengharapkannya. Itu akan membuatku lahir dengan keterbatasan, nantinya aku tidak memiliki cukup kecerdasan bahkan untuk mengurus diriku sendiri ibu.

Ibu, berbahagialah ibu. Aku tau kau menderita karena kehadiranku, tapi aku tak ingin kau bersedih karenaku atau karena bebanmu. Aku ingin lahir sebagai salah satu darimu, seorang ayah atau ibu. Aku tak ingin berada di tengah-tengahnya ketika orang menanyakan kepribadian atau kelaminku. Mungkin engkau tidak terlalu paham tentang hormon dan kau pula tidak bisa mengendalikannya. Janganlah engkau makan obat-obatan kimia yang memicu hormonku, minumlah obat yang hannya di ajurkan oleh dokter. Berbahagialah ibu, jangan membuat dirimu tertekan karena itu akan membuatku enam kali beresiko menjadi gay atau sejenisnya.

Ibu, aku ingin menjadi pribadi yang cerdas dan berahlak. Dengarkan aku musik klasik untuk merangsang otakku, nyanyikanlah aku ayat-ayat Tuhanmu agar aku mengenal Dia. Agar aku bisa berjalan di jalanya nanti dan bisa mendoakan engaku ketika kalian telah tiada.

Ibu, aku ingin sempurna. Meski kau tidak punya pengetahuan tentangnya, kau bisa belajar dan mencari tau darimana dan bagaimana aku. Kau lah yang menentukan kelajutan hidupku disamping takdir tuhan yang telah diputuskan. Pelajarilah tentang aku, berilah aku makanan yang sehat dan jadikanlah aku kuat.

Ibu, aku tahu penderitaanmu. Bahkan mungkin kau akan mempertaruhkan nyawamu untuk aku. Aku tahu kau ingin memberikan yang terbaik bagiku, makanan sehat dan minuman bernutrisi. Tapi engkau dan ayahku tidak mempunyai banyak uang untuk membuatku senang, aku bisa memahami itu ibu. Andai saja ada orang yang mau mengerti dan sedikit berbagi, aku akan senang sekali.

Ibu, andai aku bisa bicara kepada ayahku. Aku ingin ia mencintaiku, menjagaku melalui ibuku. Membuatnya bahagia dan nyaman bersamanya.

Trimakasih, trimakasih atas semua yang kau lakukan untukku. Trimakasih atas semua usahamu. Engkaulah malaikat yang dikirimkan tuhan untukku. aku tak tahu kamu dan siapa namamu, tapi aku akan memangilmu Ibu.

Keterangan:
*Amniosentesis = teknik mengendus adanya janin yang cacat dalam kandungan dengan mengambil air ketuban sang ibu
**Tulisan ini akan disertakan dalam lomba nutrisi untuk bangsa yang diselengarakan oleh http://nutrisiuntukbangsa.org

Referensi:
-Dibalik Kamar Praktek Dokter, dr. Hendrawan Nadesul
-Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps, Alan & Barbara Pease
-http://bidanku.com/index.php?/kesehatan-ibu-dan-janin
-http://www.anneahira.com/ibu-hamil.htm

drieant Cerita Anak Kost Updated at: Tuesday, March 13, 2012