Begitu pula dengan karakter, kita bisa tau karakter kita kalau kita tau seperti apa karakter orang lain. lalu ada berapa jenis karakter? ada berbagai macam terori tentang karakter sebenarnya, ada yang membaginya berdasarkan golongan darah, tanda lahir, motoriknya (seperti visual auditori dan kinestektik) serta lain sebagainya. namun saya akan membaginya menjadi empat kelompok. yaitu: sanguinis, melankolis, plegmatis dan koleris.
Pertanyaan mendasar, apa itu karakter? karakter adalah sifat atau cirikhas yang melekat pada diri kita. memahami tentang karakter maka kita akan memahami kecenderungan seseorang dalam bertindak dan bersikap. makanya orang yang ingin tau tentang karakternya ia berarti ingin memahami seperti apa dan bagaimana dirinya dan itu bagus!. Mari kita akan menilai karakter seseorang dengan melihat caranya bersikap dan bertindak.
Pernah melihat seseorang yang periang, yang bisa membuat hidup meriah dan ramai, yang sering berbicara dan tertawa. dialah 'sanguinis' populer. orang yang berwatak sanguinis akan selalu riang dan menyukai keramaian. dia tidak bisa diam, ia selalu minta di perhatikan, bahkan ketika kau berbicara tak jarang tanganmu akan di tarik untuk menujukan perhatian hanya padanya. ia mudah berteman, ia amat menyenangkan dan dipikirannya hanya permainan, di lain pihak kau bisa saja tertekan karena ia akan memaksamu mendengarkan ceritanya, ia kadang suka menyela pembicaraan. jangan memberi tugas yang berat kempadanya karena dia jarang mengingatnya dan jangan pernah berharap ia akan bertangung jawab.
Bagaimana dengan menilai karakter orang 'melankolis', cirinya dia selalu rapih. bila kau melihat seseorang yang dandannya rapih dan segalanya serba teratur, dialah melankolis. seorang melankolis biasanya cerdas dan memiliki bakat seni, dia juga seorang perfeksionis yang mengharapkan segala sesuatu sempurna, bila ada sedikit saja ganjalan, dia akan menunjukan kegelisahan. ia selalu ingin unggul dan ia pun lembut hatinya, terlalu serius bahkan terkadang kalau kau bisa saja membuatnya sakit hati karena ia mudah tertekan.
Pernah melihat seorang yang diktaktor, yang ingin selalu mengatur dan keras kepala, selamat anda bertemua 'koleris'. Menilai karakter seorang koleris memang dilahirkan dengan bakat pemimpin, ia suka mengatur dan menyuruh dan kau hanya perlu mengikutinya, ia selalu fokus kepada tujuan akhirnya, dan dia akan mengarahkanmu kepada jalan keluar. ia punya kemauan yang kuat dan apa yang ia mau, harus ia dapatkan. apabila ada hal yang mendesak, sang koleris akan segera bertindak. ia selalu punya jawaban atas semua yang dilakukannya, sayangnya kau akan seolah di perintah. kadang dia juga kaku, merasa dirinya paling benar dan bisa jadi dia menyalahkanmu.
Menili karakter seorang' plegmatis' ia adalah orang yang damai, ia akan selalu senang dan riang dimanapun dia berada. ia seolah tanpa motivasi menjalani hidup ini mengalir seperti air. itulah yang membuatnya selalu bahagia. ia orang yang netral, makanya banyak yang suka kalau bercerita kepadanya. di sisi lain, kau akan kesulitan untuk mengajak seorang plegmatis pergi, kenapa? karena ia terkesan malas dan ogah ogahan. kadang ia pun tidak punya pendirian harus kemana dan bagaimana.
Lalu bisakah karakter seseorang berubah? karakter itu seperti batu, menurut florece littauer, pengarang buku ini. setiap batu memiliki sifat khas, seorang pemahat ulung bisa merubah batu seperti apapun bentuknya, tapi batunya tidak bisa ia rubah. ya seperti itulah karakter, karakter kita akan selalu melekat, walaupun sikap kita bisa saja berubah karena pergaulan. seorang koleris bisa saja mejadi sangat menyenangkan dalam bergaul layaknya seorang sanguinis, namun ia tetap seorang koleris yang berjiwa tegas. kadang ketika kita bermain dan bertemu berbagai macam karakter, kita bisa saja dipengaruhi oleh lingkungan tetapi kau akan tetap memiliki karakter aslimu berapapun kadarnya.Apa untungnya saya belajar kepribadian dan menilai karakter seperti ini? untungya kau akan lebih memahami orang lain, ketika orang lain berbeda sikap bukan berarti orang lain salah. hanya berbeda, itu saja! kita jadi lebih bisa memahami seseorang dan yang paling penting adalah kita bisa tau bagaimana mengerakkan orang lain. seorang sanguinis akan tergerak kalau di iming imingi sebuah pesta dan keramaian. namun jangan berharap metode yang sama dilakukan pada seorang koleris. untuk memotifasi koleris tidak bisa hanya menyuruhnya, tantang dia! "ah kamu pasti tidak bisa mengerjakan ini" dan kau lihat seorang koleris akan bergerak membuktikan bahwa kata katamu keliru, paling tidak kau berhasil membuatnya bergerak. lalu bagaimana dengan melankolis, ajak dia kedalam ketenangan dan yang sesuatu hal yang memaksanya untuk berpikir. kalau plegmatis, kau tidak akan bisa mengajaknya. seret dia, bawa dan paksa dia untuk ikut.