Ngeblog itu hal yang sederhana tapi bisa jadi luar biasa kalau kita mau mamahaminya. Kenapa? karena banyak orang yang membacanya, bayangkan kalau yang kita tulis sebuah kebaikan atau motivasi yang kemudian di pahami apalagi sampai di ikuti. Lalu orang tersebut berbuat baik, maka kita telah menanam pahala dalam diri orang tersebut tanpa mengurangi kebaikan dari yang dilakukannya.
Dan kalau saja mereka yang telah membaca, kemudian membagi pengetahuannya kepada rekan atau sahabatnya yang kemudian juga mengikutinya. Apa yang kita dapat? sebuah kebaikan yang berlipat karena sikap mereka telah terduplikat. Berarti ada dua orang yang telah kita ajak dalam kebaikan secara tidak langsung. Itu baru satu, bagaimana kalau banyak orang yang datang?
Namun kadang kala pahala sering terlupa karena hal sederhana, uang. Kita lebih mementingkan pendapatan dengan banyaknya orang yang datang. Pola pikirnya sederhana, harta itu nyata sedangkan pahala tidak ada di depan mata, kita belum pernah melihat pahala seperti apa bagaimana wujudnya dan seberapa besar nilainya.
Lalu apakah salah dengan mencari uang? tidak, namun alangkah baiknya sambil menyelam minum air, sambil mencari uang, pahala di tambang. Seperti kisah tukang air, yang saling berlomba menyalurkan air dengan berbeda cara, satu dengan mengankutnya dan yang lain dengan mengalirkannya. Ngeblog bisa jadi aliran rupiah kalo kita mau bersusah payah, dan bisa jadi aliran pahala kalau kita mau berusaha. Bisa keduanya kalu kita mau membuka mata, bagaimana caranya? Niat.
Ya, niat adalah kuncinya. Kalu kita niat baik kemudian menuliskannya secara apik lalu orang melirik sampai akhirnya tertarik dan tak sengaja nge-klik iklan yang kita pasang, kita bisa dapet uang! dan kita juga dapet pahala karena niat baik sudah ada. Uang nya bonus, pahalanya kita bungkus.
Segala sesuatu bukankah dinilai dengan niatnya, klo niatnya ada kita dapat pahala. Kalau tidak ada niat uang bisa saja datang, tapi pahalanya ilang, kan sayang. Apa susahnya niat coba?
Ngeblog itu kaya membuat prasasti, kalau suatu saat kita mati dan blog kita masih di kunjungi, kita masih akan dapat simpati walau kita sudah tidak ada lagi. Jangankan dollar, pahalapun diantar walau kita sudah terkapar tidak berdaya di alam sana. Semoga itu bisa menjadi tabungan atas semua kebaikan yang kita lakukan. Sunguh menyenangkan bukan?
Seorang pejuang senjatanya pedang, seorang penguasa senjatanya fatwa, seorang ulama sengajanya adalah lisannya, seorang pujangga senjatanya adalah karyanya. Kita bukan pejuang, penguasa apalagi ulama. Tapi kita bisa menjadi pujangga dengan menghasilkan karya, sebuah karya di dunia maya yang akan terus dibaca.