Tukang Air

Share Article : Tweet This FB Share Email Share

oleh cerita anak kost on Wednesday, March 28, 2012

Zaman dahulu kala ada sebuah desa kecil yang indah. tampat itu sangat menyenangkan, sayang di sana ada sebuah masalah. desa itu tidak punya air jika hujan tidak turun. untuk menuntaskan masalah itu selamanya, para tetua desa memutuskan menawarkan kontrak bagi pengiriman air harian kesana. dua orang mengajukan diri melakukan tugas itu dan para tetua memberikan kontrak itu kepada mereka berdua. mereka merasa bahwa persaingan akan menekan harga hingga tetap rendah dan menjamin persediaan cadangan air.

 Tukang Air
Orang pertama yang mendapat kontrak itu, ed, langsung berlari pergi, membeli dua ember dan mulai berlari bolak balik menyusuri jalan setapak menuju danau yang jaraknya satu setangah kilometer dari desa. ia langsung mulai menghasilkan uang saat bekerja keras dari pagi hingga petang dan mengangkut air dari danau dengan kedua embernya. ia menuangakannya ke dalam tanki penyimpanan terbuat dari beton yang telah dibangun penduduk desa itu. setiap pagi ia harus bangun sebelum yang lain supaya bisa memastikan ada cukup air bagi penduduk desa saat mereka memerlukannya. ia harus bekerja keras, tapi ia cukup senang karena bisa menghasilkan uang dan  mendapatkan salah satu kontrak ekslusif dalam bisnis penyediaan air itu.

Pemegang kontrak kedua, bill, beberapa saat menghilang. ia tidak terlihat selama berbulan bulan, yang membuat ed sangat bahagia karana ia jadi tidak mempunyai saingan. ed, mendapatkan semua pemasukan. bukannya membeli dua embar untuk bersaing dengan ed, bill membuat recana usaha mendirikan perusahaan mendapatkan empat penanam modal, mengangkat seorang presiden eksekutif untuk melakukan pekerajannya dan kembali enam bulan kemudian dengan kru banguan. dalam waktu satu tahu timnya telah membangun jaringan pipa baja anti karat bervolume besar yang menyabungkan desa dengan danau.

Tukang Air

Pada pesta pembukaan, bill mengumumkan bawa airnya lebih bersih daripada air ed. bill tahu ada banyak keluhan tentang kotoran dalam air ed. bill juga memngumumkan bahwa ia bisa memasok air untuk desa selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. ed hanya bisa mengantarkan pada hari kerja. ia tidak bekerja pada akhir pekan. lalu bill mengumkan bahwa ia akan memberikan harga 75% lebih murah daripada ed untuk sumber air nya yang berkulaitas lebih tinggi dan lebih bisa diandalkan. penduduk desa bersorak sorai dan langsung berlari ke keran diujung saluran pipa bill.

Tukang Air

Supaya bisa bersaing, ed langsung menurunkan harganya sebanyak 75%, membeli dua ember lagi, menambahkan penutup pada ember-embernya dan memulai mengangkut empat ember sekali jalan. untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, ia mempekerjakan ke dua anak laki-lakinya untuk membantunya melakukan giliran kerja malam dan pada akhir pekan. ketika mereka pergi besekolah di perguruan tinggi ia berkata kepada anak meraka.

"cepatlah kembali karena suatu saat bisnis ini akan menjadi milik kalian."

Entah kenapa setelah lulus perguruan tinggi kedua putranya tak pernah kembali. akhirnya ed mendapat masalah kepegawaian serikat buruh menuntut kenaikan gaji, peningkatan tunjangan dan ingin anggotanya hanya mengangkut satu ember sekali jalan.
Bill di lain ihak sadar bahwa jika desa itu membutuhkan air berarti desa desa yang lain juga membutuhkannya. ia menulis ulang rancangan bisnisnya dan pergi untuk menjual sistem penyaluran air bersihnya yang berkecepatan tinggi bervolume besar dan berbiaya rendah kedesa desa di seluruh dunia. ia hanya mendapat keuntungan satu penny untuk setiap satu ember yang di salurkan, tapi ia mengirimkan miliaran ember air setiap hari dan semua uang itu mengarli ke dalam rekening banknya. bill telah membagun satuan pipa untuk mengalirkan uang bagi dirinya selain untuk menyalurkan air ke desa desa. bill hidup bahagia selamanya dan ed bekerja keras sumur hidup nya dan selau mempunyai masalah finansial.

Intisari: Cerita ini mengajarkan bahwa tidak ada yang instan di dunia ini, orang yang mau bekerja keras dan membangun usahanya dengan sabar akan mendapatkan keuntungan besar di akhirnya. dan ilustrasi ini biasanya digunakan dalam MLM. membangun sebuah sistem kata mereka. mereka menyampaikan visinya kepada seseorang, apabila ia setuju kemudian sama sama menyampaikanya kembali kepada orang lain. sehingga akan terbentuk suatu grup yang besar yang memiliki visi yang sama, melakukan hal yang sama dan terus berkembang bahkan tidak dapat kita hentikan. layaknya pipa air, selalu mengalir kepada yang telah membentuknya.

Kalau kita bisa berpikir sedikit dewasa mengambil makna dari cerita ini, kita akan mendapat hal yang luar, mengapa? misalnya kita melakukan hal kebaikan, mengajarkan hal sederhana yang bisa mengubah dunia, misal dengan membuang sampah di tempat yang benar. Kemudian orang yang kita ajarkan mengerti dan mempraktekannya, kitapun akan memperoleh kebaikan darinya. bahkan kalau orang tersebut mengajarkan kebaikan lagi kepada orang lain dan akhirnya ia mengikuti, bukan kah kita bisa panen pahala?

Begitu pula dengan keburukan, dosa kita pun bisa berlipat karena  kesalahan kita di duplikat. dan agaknya tidak terlalu berlebihan kalau saya bilang antara pahala dan dosa, mari kita saling mengingatkan.
ditulis dari cashflow quadrant

drieant Cerita Anak Kost Updated at: Wednesday, March 28, 2012