Satu hari, ketika ia sedang memasak makanan pagi di pondok kecil yang ia buat, ia melihat di kejauhan ada kapal yang melintas. Dengan terburu buru ia berlari ke arah pantai dan kemudian melompat lompat dengan gembiranya sambil memberikan tanda. Ia melompat setinggi-tingginya dan berteriak sekencang kencangnya. Namun sayang, kapal tersebut terus berjalan dan sama sekali tidak bergerak ke arahnya.
Dengan sedih dan kecewa becampur kesal, lelaki itu kembali ke arah pondoknya. Namun ternyata ia melihat pondok yang telah ia buat terbakar. Dan dalam waktu satu jam, pondok itu pun ludes habis terbakar dan tidak meninggalkan sisa apapun. Lalu pria itu kembali kepantai, duduk di atas sebuah batu dan kemudian menangis. (Hari itu adalah hari terburuk dalam hidupnya).
Keesokan paginya, kapal yang ia lihat kemarin ternyata datang menyelamatkannya. Pria itu sangat senang sekali dan tak terlukiskan oleh kata kata. Namun pada akhirnya ia bertanya kepada kaptenya "Bagaimana anda tahu kalau saya ada di pulai ini?"
"Kami melihat tanda asap anda" jawab sang kapten.
Renungan
Terkadang apa yang kita harapkan belum tentu terajadi, apa yang kita minta hari itu belum tentu di berikan hari itu pula. Apa yang kita rencanakan, belum tentu sesuai dengan hasil yang di dapatkan. Namun selama kita terus berusaha dan berdoa, kita akan menemukan jalan itu.Jangan pernah menilai sesuatu hanya dari pandangan mata. Terkadang apa yang kelihatannya sebagai hal yang sangat buruk dapat menjadi hal yang sangat baik. Suatu rintangan pada hakekatnya adalah sebuah rancangan, ada sebuah hadiah yang menunggu di balik setiap tragedi. Sebab kita pun tidak tau, apakah itu musibah atau berkah.
Ketika terjadi sesuatu yang menyakitkan, maka itu bukanlah akhir dari sebuah cerita (itu hanya sebuah bagian dari buku tersebut). Bertahanlah di sana sampai akhir cerita sehingga anda akan menemukan nilai dan makna dari segala sesuatu yang terjadi.
