Menurut beberapa pengamat politik, sosok jokowi telah berhasil mengalahkan paradigma partai besar selalu menang dalam mengusung calon. Rakyat kali ini dinilai lebih cerdas, mereka tidak lagi menilai partai namun mereka menilai sosok. Ya, sosok jokowi yang dekat dengan rakyat telah berhasil mengambil hati rakyat jakarta. Sosoknya yang fenometal (karena ia di usung oleh partai metal dan suka musik metal), yang tidak mendekati partai bersar melainkan turun ke jalan berdialog dengan masyarakat.
Biodata Sosok Jokowi
Nama : Joko Widodo
TTL: Surakarta, 21 Juni 1961
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengusaha Mebel
Agama : Islam
Hobi : Penikmat musik rock beraliran Cerdas
Profil Facebook : jokowi
Akun twitter : jokowi_do2
Email: jokowi@indo.net.id
Alamat Kantor : Jl. Jend. Sudirman No. 2 Telp. 644644, 642020, Psw 400, Fax. 646303
Alamat Rumah Dinas : Rumah Dinas Loji Gandrung Jl. Slamet Riyadi No. 261 Telp. 712004
HP. 0817441111
SMPN 1 Solo
SMAN 6 Solo
Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985
Ketua Bidang Pertambangan & Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996)
Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta (2002-2007)
Menjadi walikota terbaik tahun 2009
Meraih penghargaan Bung Hatta Award, atas kepemimpinan dan kinerja beliau selama membangun dan memimpin kota Solo.
Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Award
Kota Layak Anak dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
Wahana Nugraha dari Departemen Perhubungan
Sanitasi dan Penataan Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum
Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia
TTL: Surakarta, 21 Juni 1961
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengusaha Mebel
Agama : Islam
Hobi : Penikmat musik rock beraliran Cerdas
Profil Facebook : jokowi
Akun twitter : jokowi_do2
Email: jokowi@indo.net.id
Alamat Kantor : Jl. Jend. Sudirman No. 2 Telp. 644644, 642020, Psw 400, Fax. 646303
Alamat Rumah Dinas : Rumah Dinas Loji Gandrung Jl. Slamet Riyadi No. 261 Telp. 712004
HP. 0817441111
Pendidikan Jokowi:
SDN 111 Tirtoyoso SoloSMPN 1 Solo
SMAN 6 Solo
Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985
Karir Jokowi:
Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990)Ketua Bidang Pertambangan & Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996)
Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta (2002-2007)
Penghargaan Yang diperoleh Jokowi:
Terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008″Menjadi walikota terbaik tahun 2009
Meraih penghargaan Bung Hatta Award, atas kepemimpinan dan kinerja beliau selama membangun dan memimpin kota Solo.
Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Award
Penghargaan untuk kota solo di masa kepempimpinan jokowi :
Kota Pro-Investasi dari Badan Penanaman Modal Daerah Jawa TengahKota Layak Anak dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
Wahana Nugraha dari Departemen Perhubungan
Sanitasi dan Penataan Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum
Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia
Profile Jokowi
Sosok jokowi dikenal pertama kali ketika booming mobil ciptaan anak negri, mobil Kiat SMK. Ia yang awalnya tidak mau mengunakan mobil dinas yang baru, akhirnya mau menerima pemberian mobil oleh SMK yang ia jadikan sebagai sebuah penghargaan untuk karya anak bangsa. Pria lulusan fakultas kehutanan UGM pada tahun 1985 ini telah berhasil membangun kota solo, walau awalnya banyak di sanksikan oleh berbagai pihak. Namun berkat programnya yang proaktif, di tahun pertama ia berhasil membuat langkah yang progresif.Kepiawaian sosok jokowi dalam memimpin, beliau berhasil merelokasi pedagang di lingkungan Taman Banjarsari yang akan di buat untuk ruang terbuka hijau hampir tanpa gejolak. Sosoknya yang sering melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka dengan masyarakat, serta program untuk investor agar mau memikirkan kepentingan publik telah berhasil membangun kota yang memiliki moto 'Solo: The Spirit of Java'
Sosok yang terpilih menjadi ‘Satu dari 10 tokoh 2008’ ini memiliki kesan sangat mendalam ketika menjadi walikota. Ia meresmikan pos ronda, gapura atau apapun yang di minta rakyat. Padahal biasanya walikota hanya meresmikan hal hal yang besar, namun sosoknya yang rendah hati mengatakan ‘ya gimana rakyat yang minta, buka aja. Ya, kadang-kadang lucu juga. Tapi kita nikmati’
Sosok yang konon mendapatkan nama ‘jokowi’ dari buyer mebelnya di perancis, adalah anak seorang tukang kayu. Setelah lulus kuliah tahun 1985, dirinya merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu BUMN. Kemudian ia kembali ke Solo dan bekerja di Perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, CV. Roda Jati. Setelah merasa cukup, pada tahun 1998, dirinya berhenti bekerja dan memulai berbisnis sendiri bermodal dari pengalaman yang pernah ia miliki. Dengan kerja keras, ketekunan dan keuletan, akhirnya Jokowi berhasil mengembangkan bisnisnya dan menjadi seorang eksportir mebel.
Jokowi tau bagaimana menjadi orang miskin. Ayahnya hanay bekerja di pinggir jalan, sering juga menggotong kayu gergajian. Jokowi sering ke pasar pasar tradisional dan berdagang apa saja. Beliau melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana pedagang dikejar-kejar aparat, diusir tanpa rasa kemanusiaan, pedagang ketakutan untuk berdagang. Beliau prihatin, jokowi merasa sedih kenapa kota tak ramah pada manusia. Jokowi sering berdagang apa saja untuk dikumpulkan biaya sekolah, beliau mandiri sejak kecil tak ingin menyusahkan ayahnya.
Jokowi mengumpulkan uang receh demi receh yang di tabung di celengan ayam yang terbuat dari gerabah. Kadang beliau juga mengojek payung, membantu ibu-ibu membawa belanjaan sebagai kuli panggul. Jokowi berangkat sekolah dengan jalan kaki. Di umur 12 tahun ia belajar menggergaji kayu, tangannya pernah terluka saat menggergaji, tapi jokowi senang dan beliau gembira menjalani kehidupan itu, baginya 'Luwih becik rengeng-rengeng dodol dawet, tinimbang numpak mercy mbrebes mili'.
Demikian lah sosok jokowi yang saya ambil dari berbagai sumber dan keterangan. Apakah di Jakarta ia tak akan mampu memimpinnya? banyak yang nyinyir bahwa Solo bukan Jakarta. Tapi apa kata beliau 'Hidup adalah tantangan, jangan dengarkan omongan orang, yang penting kerja, kerja dan kerja. Kerja akan menghasilkan sesuatu, sementara omongan hanya menghasilkan alasan'. Ada yang bilang, jokowi memiliki kepempimpinan mirip dengan Presiden Soekarno, mari kita dukung ia menjadi Presiden RI.