Menghindari Penipuan Yang ada di Kost

Share Article : Tweet This FB Share Email Share

oleh cerita anak kost on Thursday, October 11, 2012

Akibat nyari uang makin susah, makanya tak jarang menipu anak kost sekedar untuk mendapatkan penghasilan. Memang ada ada saja ulah manusia dalam mencari uang, orang sampe bilang 'nyari duit yang haram aja susah apalagi yang halal'. Dan kadang yang sering jadi korban adalah anak kost, ya namanya juga anak yang baru mengelola kehidupan pribadinya sendiri di rumah (kost), jadinya pengalaman masih minim.

Jadi kalau ada orang nawarin sesuatu dan dia bilang wajib akhirnya anak kost pun takut dan mau ga mau ngeluarin duit yang di minta untuk sesuatu barang yang mungkin tidak terlalu perlu. Kejadian ini tidak sekali dua kali saya temui, saking seringnya saya pun sudah paham. Apalagi kalau teman teman yang lain juga ikut bercerita. Ehm... makin jelas dah kalau itu adalah penipuan yang di tujukan untuk anak kost.

Bubuk Abate

Bubuk abate yang sering sekali menjadi modus operandi penipuan. Bungkusnya kecil, sachet gitu ukurannya dan biasanya terbuat dari kertas. Beberapa kali saya menemui, yang menawarkan adalah wanita dan dia bilang ini wajib. Dia menghargai satu sachetnya sekitar 5 ribu dan kita di kasih 3 biji, jadi 15 ribu uang yang harus di keluarkan. Dan biasanya dia datang mengetuk satu persatu kamar kost untuk di tawari itu dan kebanyakan anak kost mau ga mau akhirnya beli. Kadang kita pun sudah punya (sudah beli di bulan bulan lalu) masih saja di paksa untuk beli yang baru.

Anak Kost Kena Tipu

Nah dulu pas saya tau kalau si orang itu datang, saya langsung tutup pintu dan tutup korden jendela berpura pura tidak tau atau seolah olah kamar kosong. Sebab saya tau dia datang di kamar sebelah saya (kamar teman saya) ketika saya intip dari jendela. Makannya saya langsung tutup pintu dan mengabari SMS teman saya lainya yang kebetulan kamarnya berlainan. Sayangnya saya tidak bisa memberi tahu teman sebelah saya yang sudah jadi korban. Yang lucunya, teman saya yang jadi korban ketika dia bercerita, dia sebenarya sendang berada di WC dan lagi enak enaknya menabung dan pintu terus saja di ketuk. Akhirnya dia nahan dulu tambang emas yang ingin ia buang, hehehhe.

Kenapa bubuk abate ini penipuan? karena di jualnya di paksa, mau ga mau harus beli walaupun kita sudah pernah punya. Dan berdasarkan informasi adik saya yang punya teman dari dinas kesehatan, bubuk itu telah mendapat suport dari DKK (dinas kesehatan kota) alias gratis. Yang kedua, dari pemakaiannya seharusnya di bolong bolongi di plastik kemudian di celupkan ke air, padahal bungkus yang ia tawarkan terbuat dari kertas. Kemudian, bungkusnya pun harusnya gede bukan kecil kecil seperti sachet itu.

Kalau anda memang berani, coba aja tantang si penjual untuk memberikan penjelasan cara pemakaiannya. Biasanya dia terus memaksa dan bilang sudah ijin RT/RT setempat, tantang lagi siapa nama RT/RTnya atau kalau perlu minta suratnya. Bahkan saya sengaja memajang bungukus yang lama di pintu, kalau kalau dia datang lagi untuk nawarin, saya tunjukin abate yang pernah saya beli. Teman saya lebih extrim, ud di bilang masih punya yang lama ternyata si penipu tidak mau pergi. Kemudian teman saya bilang lagi, 'saya ga ada duit'. Dan teman saya menunjukan dompetnya yang isinya tinggal 1000, nih kalau mau saya beli 1000 rupiah, mau ga? akhirnya si penipu itu pergi juga. Hehehhe.

Kartu PLN

Ini yang baru saya temui, dia menawarkan kartu PLN yang katanya wajib. Padahal kalau datang tu petugas PLN cuma mencatatnya pribadi kemudian keluar dia, bahkan akhir kahir ini petugas PLN datang cuma membawa foto dan memfoto meteran di PLN. Jadinya kartu PLN tersebut tidak ada fungsinya.

Adik saya yang kebetulan menerima orang itu, satu kartu di jual 7500 perlembar dan kita di kasih dua. Yang anehnya, sekarang sudah bulan september dan di jual untuk tahun 2012, jadi kemarin kemarin kemana aja? di biarin kosong?. Dan akhirnya di tanya tanya dari mana, untuk apa, siapa nama petugas PLNnya, kenapa bukan dia yang nawarin, siapa ketua RTnya dan lain sebagainya. Akhirnya dia pun gelagapan dan mulai menjawab ngawur, dan dari situ adik saya tidak jadi beli kartu itu.

Lain kesempatan, si tukang catet PLN dateng dan kemudian ditanya langusung prihal kartu itu. Dan dia jawab, itu penipuan, jadi kalau ada yang nawaring kaya gitu ga usah di beli dan di tanggapin, biarin aja.

Mungkin dua hal itu adalah modus yang sering terjadi dan dilakukan oleh penipu, bisa jadi bentuk lain. Yang jelas, kita harus waspada kalau bisa jangan sampai memberi uang, soalnya bisa makin subur dan makin bayak penipuan kalau kita memberikannya celah.

drieant Cerita Anak Kost Updated at: Thursday, October 11, 2012