Pertama kali kerja, adalah hal yang amat vital. Bukan seberapa besar gaji yang kita dapatkan dan bidang yang kita kerjakan, namum masalah sikap. Sikap untuk mengalahkan idealisme kita ketika kita sekolah atau berstatus mahasiswa.
Ketika kita kuliah, kita mungkin menginginkan nanti kalau kerja akan mendapat gaji sekian, fasilita ini dan itu serta berbagai harapan yang lainnya. Bagus memang, artinya kita bercita cita dan berangan angan. Namun yang namanya kerja, itu adalah sebuah rizki, sesuatu yang memang menjadi rahasia ilahi yang termasuk juga maut dan jodoh. Kalau yang namanya jodoh, kita kan ga tau siapa akhirnya menjadi pendamping kita, bisa aja kita ud pacaran lama eh ternyata putus. Sedangkan yang baru kenal, bisa aja malah jadi istrinya. Jadi jodoh itu pun misteri sebagai mana layaknya kerja.
Kita bisa aja mengharap hal yang besar dari perkerjaan, bidang kerja yang sesuai background misalnya. Namun, kadang emang kerjaannya lagi belum ada atau mungkin kita tidak masuk kualifikasi ketika diadakan seleksi jenis pekerjaan tersebut. Nah disitulah sisi kita untuk mengalahkan ego kita, mengalahkan idealisme dan mimpi mimpi kita.
Saya punya teman di kalangan lulusan dari universitas ternama seperti ITB, UI atau ITS. Ketika mereka dalam masa masa akhir kuliah, mereka kadang sering berbicara tentang harapan dan kerjaan kedepan. Namun ketika mereka lulus, mereka baru merasakan sulitnya mencari kerja dan kenyataan yang saya tau, mereka ternyata kerja di tempat yang boleh di bilang tidak jauh dari apa yang mereka angankan dahulu.
Ya boleh lah kita menginginkan gaji 5 juta, di Oil Company, fasilitas ini dan itu. Namun kembali lagi, rizki (kerjaan) itu barang yang misteri, kita ga akan pernah tau. Jadi ketika ada kerjaan di depan kita, lebih baik terimalah itu dan nikmati lah disitu sambil mengerti seperti apa yang namanya kerja, seperti itulah sikap ketika pertama kali kerja.
Setelah kalian menggerti seperti apa kerja, bagaimana lingkungan dan kegiatan di dalamnya. Baru nanti kalian akan lebih menghargai yang namanya kerja.Setelah dapet duit, terserah dah mau di apain aja. kalau kita biasanya selalu mengandalkan duit dari orang tua, dan kalau beli apa apa musti ijin atau bahkan kadang minta jatah lagi. Sekarang sudah tidak, semua bebas kita mau beli apa asal cukup aja duitnya, hehehe. Hal yang menarik lainya ketika kerja adalah, kita sudah tidak lagi perlu menghapal seperti layaknya di sekolah. Jadi, sedikit lebih enak.
Namun tidak mutlak lebih enak di banding dengan sekolah, di kerja pun kita punya tantangan baru yang berbeda dengan dunia sekolah. Masih tetap ada ujian, terutama dari atasan atau kalau sedang di kejar deadline. Masih pula harus belajar hal hal baru yang bisa jadi sangat berlainan dengan dunia pendidikan ketika kita kuliah.
So, semua kembali kepada anda. Ada yang menanti pekerjaan yang di impikan sehingga beberapa pekerjaan yang ada di depan mata di tolak, padahal kejaan yang di angankannya pun belum tentu menjadi miliknya. Ada juga yang punya sikap, apapun kerjaan yang pertama kali menerima saya, itu saya akan lakukan. Semua itu tergantung sikap anda, yang harus dipahami bahwa kerjaan adalah rizki, yang penting kita harus memiliki cara padang dan sikap yang benar saat pertama kali kerja.