Gaji itu relatif, tidak bisa di ukur hanya dengan nilai rupiah saja. Sebagi contoh, kamu sekarang di gajih misalnya 2 juta, apakah itu besar atau tidak? itu pun tergantung. Tergantung pembandingnya. Kalau kamu membandingkan dengan gajih orang yang bekerja sebagai bos, atau orang yang kerja di oil company misalnya, mungkin gajih segitu di bilang kecil. Tapi kalau kamu bandingkan dengan gajih nya para buruh, seseorang yang susah payah mencari uang dengan menjual keringat. Gaji dua juta boleh di bilang besar. Disamping itu tergantung tempatnya pula, kalau di daerah, gaji segitu pun sudah lebih dari cukup untuk sekedar hidup.
Namun kembali lagi dengan sifat manusia yang tidak pernah puas, di gajih berapapun akan selalu kurang dan terasa kurang. Andai kan kamu di gajih 5-10 juta perbulan pun, aku rasa kamu akan masih terasa kurang. Dan itulah sifat manusia yang memang tidak pernah puas.
Tapi saya katakan, berapapun gajih mu, itulah yang pantes untukmu dan kamu akan cukup dengan uang itu. Sebagai contoh, kalau kamu di gaji 2 juta, maka kamu pun akan masih bisa makan dan berbelanja. Makan secukupnya di warteg atau tempat makan tertentu. Kemudian menabung sejumlah tertentu dan akhirnya habis juga.
Seberapa Besar Gajimu
Sekarang lihat orang yang di gaji 7 juta, mereka pun gajinya akan habis juga. Mereka yang gajinya tinggi, pola hidupnya pun akan tinggi dan yang di beli di kelas kelas tinggi pula. Makan di restoran atau sekedar belanja di mall misalnya. Tapi toh pakain yang di beli itu itu juga, mungkin yang orang gajinya pas dia belinya di pasar. Orang yang gajinya tinggi belinya di mall. Toh sama sama pakaian kan? disamping itu mereka membayar harga lebih mahal karena pajak untuk mall dan untuk gengsi mereka.Orang yang gajinya gede, mereka akan tinggal di kost yang harganya lebih mahal. Otomatis gajinya pun juga secara proporsional terkuras juga. So berapapun gaji kita sekarang, itulah yang pantas kita nikmati. Kita syukuri.
Belum tentu gaji besar pun berkah, mungkin gaji yang seadanya pun boleh di bilang berkah. Masih bisa menabung, masih bisa bersodakoh dan yang penting sehat. Kalau gaji besar, bisa jadi dia terlilit hutang, punya masalah dengan kredit ini dan itu dan lain sebagainya. Belum lagi kalau dia sakit, bisa jadi gajinya pun habis.Sebab, yang namanya rizki kerjaan, itu tidak bisa kita paksaan. Semua itu karunia, bisa aja kita yang kemamuannya kurang, eh dapet kerja yang enak. Ada juga yang orang pinter, eh dapet kerja yang ternyata biasa aja. Semua itu adalah rahasia ilahi, kita ga akan pernah tau, yang bisa kita lakukan adalah berusaha dan mensyukurinya.
Sikap Terhadap Besarnya Gaji
Jadi sebenarnya bukan bepara gajih kita, tapi keberkahan di dalamnya. Soalnya, sekalipun anda punya percetakan duit, yang namanya berkah itu sulit di dapat. Berkah tu ga cuma duit, bisa kelancaran usaha, kelancaran kegiatan dan kebahagian, ketenangan dan juga kesehatan. Dan itu semua goib, tida bisa di ukur oleh besarnya gaji.So nikmatilah hidup ini, yang terpenting adalah menysukurinya. Karena dengan mensyukurinya, kita akan di tambah nikmatnya oleh Alloh. Dunia ini akan selalu berputar, mungkin saat ini kita gajinya pas pasan, beberapa tahun yang akan datang, bisa jadi kita yang berada di puncak. So, berusahalah untuk selalu menyukuri dan tidak mencari cari berapa gaji yang ideal