Segenggam Permasalahan

Share Article : Tweet This FB Share Email Share

oleh cerita anak kost on Sunday, June 23, 2013

Pernah satu ketika, ada seorang pemuda yang datang kepada seorang kakek. Ia bercerita mengenai masalah yang ia hadapi, seluruh permasalahan yang menghantui dirinya dan terus membuatnya frustasi, membuat hidupnya semakin terpuruk.

Disadari atau tidak, setiap permasalahan yang menimpa kita, apabila kita belum menemukan cara untuk mengatasinya, ia akan selalu menghantui kita. Terus mengisi pikiran kita, detik dan menit terus saja terbayang akan permasalahan kita sampai pada akhirnya kita tidak pernah tenang. Dan pemuda itu merasakan hal tersebut.

Dengan sabar sang kakek mendengarkan setiap kisah yang di utarakan oleh si pemuda, satu persatu ia dengarkan. Ia lihat wajah sang pemuda yang makin lama makin bersedih, sang kakek hanya terdiam dan terus mendengarkan si pemuda.

Sampe akhirnya sang pemuda merasa telah mengungkapkan semua permasalahannya, sekarang tiba giliran sang kakek untuk memberikan nasihatnya. Sang kakek tersebut kemudian berkata :

"Tau kah nak, setiap orang memiliki permasalahan dalam hidup"

Si pemuda itu mengganguk setuju. Sambil melangkah ke dapur, sang kakek kemudian mengambil segelas air dan sebuah wadah, berisi garam. Lalu sang kakek mengambil garam itu dengan tangganya, ia genggam garam tersebut di tangannya sambil berkata :

"Bayangkan segenggam garam ini adalah permasalahanmu, semua permasalahanmu"

Si pemuda mengganguk setuju kembali, lalau si kakek melanjutkan :

"Dan gelas berisi air ini adalah pikiran mu, tempat kamu menyelesaikan seluruh permasalahan hidupmu"

Lalu si kakek menuangkan seluruh garam yang ada di genggaman tangannya, dan melanjutkan :

"Serakang semua permasalahan dalam tangan ini, aku masukan di dalam gelas ini."

Lalu sang kakek mengaduk gelas berisi garam tersebut, dan menyerahkan kepada si pemuda :

"Bagaimana rasanya?" tanya sang kakek,
"Asin.. sangat asin" jawab si pemuda.

Lalu sang kakek mengajak pemuda tersebut ke sebuah telaga yang ada tak jauh dari rumahnya, sambil mengambil segenggam garam.
Segenggam Permasalahan, garam dan telaga, segenggam garam

"Sekarang bayangkan di genggaman tangan ini, masih semua permasalahan yang sama yang kau punya." Sang Kakek melanjutkan : "sekarang aku lemparkan garam ini ke telaga, setelah itu kau rasakan air di telaga tersebut" ia melemparkan garam tersebut ketelaga, dan sembari menantikan jawaban dari pemuda yang akan mencicipi air dari telaga tersebut.

"Tawar, rasa air ini tawar" jawab si pemuda

Sang kakek tersenyum, dan kemudian ia memberikan nasihat :
"Nak, Seberat apapun pemasalahan tergantung cara kita memandangnya, cara kita menyelesaikannya. Kalau pikiranmu sempit serpeti air dalam gelas tadi, semua permasalahan akan terasa asin bagi dirimu, akan menggangu dirimu dan pikiranmu. Tapi ketika kau mencoba meluaskan pola pikirmu, semua permasalan tidak akan membuat mu sakit"

drieant Cerita Anak Kost Updated at: Sunday, June 23, 2013

{ 8 komentar... read them below or add one }

Staff Administrator said... Reply Comment

Sungguh bijak nasehat dari sang kakek untuk perumpamaan dalam kita mebghadapi suatu masalah...biar ga selalu berpikiran sempit ya bang... :)
Nice..

Kang Muroi said... Reply Comment

wah super nih gan, hidup memang selalu ada masalah, tingal bagaimana kita menghadapinya saja...

Unknown said... Reply Comment

Super sekali gan :)

cak oni said... Reply Comment

masalah itu untuk dihadapi kang bukan untuk kabur , nice share kang

Anonymous said... Reply Comment

Berkat nasehat dan ajaran sang kakek dasar pemikiran dan cara kita menghadapi setiap permasalahan dalam kehidupan jadi lebih terbuka serta membuat kita tidak berat lagi dalam menghadapi setiap masalah yang akan datang nantinya.

zachflazz said... Reply Comment

heheheiiii, kereeen filosofinya. kakek yang bijak tuh, cara melempar garam ke air itu yang bikin kita selalu terngiang2 akan cerita ini. menginspirasi sekali Mas.

Hariyanto Wijoyo said... Reply Comment

masalah yang muncul saat manusia masih hidup merupakan bukti bahwa manusia itu memang masih hidup,
karena manusia yang sudah mati sudah tidak punya masalah lagi di dunia ini...kecuali meninggalkan masalah bagi orang yang masih hidup untuk menguburkannya

Unknown said... Reply Comment

Setuju banget nih sama bang Hariyanto :D

Post a Comment