Saat Ujian Nasional datang, sepertinya semua mulai tegangan. Baik murid selaku yang melaksanakan, guru serta seluruh orang tua pun tidak bisa tenang. ada apa gerangan? sebuah peristiwa penting tentunya yang merupakan akhir dari grade tertentu untuk melangkan ke tingkatan selanjutnya.
Apa yang meyebabkan tegang? bagi guru mungkin kalau banyak muridnya yang tidak lulus, maka ia akan beban mental. ia sudah di gaji, sudah mengajarkan tapi ko ga lulus muridnya. ia merasa bersalah atas gajih yang ia terima. bisa jadi bagi guru secara umum apabila banyak muridnya yang tidak lulus maka reputasi sekolahnya akan menurun sehingga berkurang murid yang masuk.
Bagi si orang tua, apa lagi kalau bukan biaya. kalau anaknya tidak lulus, maka ia harus membiayai lagi di tingkat yang sama. berarti satu tahun yang lalu terbuang percuma. atau paling tidak ia malu sama tetanga tetangganya, sama keluargannya atau bahkan teman kantornya.
Bagi siswa ini yang paling menderita, karena ia yang menjalani UN. ia akan merasa malu kalau harus mengulang UN lagi, sedangkan teman temannya lulus semua. apa kata mereka nantinya? belum lagi di keluarganya, di lingkungannya bisa saja meledeknya. semakin menambah beban saja. belajar tiap saat pun bukannya semakin mantap justru semakin terasa bebannya.
Apa akhirnya? segala cara di tempuhnya, entah itu nyontek, kerjasama, curang dan lain sebagainya. padahal itu semua bukannya menyelesaikan masalah justru menambah masalah. apa masalanya? mental. kita telah membohongi sendiri dengan mental yang tidak terpuji.
Sederhana saja, ketika ia memupuk suatu hal yang tidak terpuji, maka jiwanya akan berontak. hatinya merasa bersalah dan tak nyaman. lalu ia biarkan saja bahkan berusaha melawan hatinya yang telah memberi pinalti, lama kelamaan hati tersebut akan mati. dampaknya, kita tidak bisa lagi membedakan mana kejujuran dan mana kebohongan, semua tampak sama.
Seperti halnya ketika ada sampah di lingkungan kita, bau terasa dan hidungpun kita tutup. semakin sering kita lewat lama kelaman menjadi biasa dan tidak terasa lagi bau tersebut. ya seperti itu, hati adalah polisi tubuh ini. kalau kita meyuap polisinya, maka suatu saat ia tidak lagi tegas dalam penilaian mana yang baik dan buruk. hasil akhirnya, kita menjadi manusia yang tidak terpuji yang bisa jadi menghalalkan segala cara. inilah yang menyebabkan paradima kita kian bergeser.
Lalu solusinya bagaimana? solusinya belajar dan berdoa. saya pun dulu merasakannya, parahnya saya justru gelombang pertama dimana UAN di terapkan. dulu sebelum saya, tidak ada namanya UN. semua lulus dengan mulus, jadi gimana angkatan saya ga stres berat.
Belajar saja tidak cukup hanya les dan bimbel, perlu strategi. apa strategi menghadapi UNAS (atau sebagian menyebutnya dengan UN saja, saya sendiri tidak tau, sudah lama ga sekolah soalnya, hahahah)? mental. karena kalau mentalnya kuat, soal apapun bisa di garap dengan tepat. untuk melatih cara menjawab soal UN adalah dengan mengerjakan soal UN dengan waktu seadanya dan ilmu sebisanya. maksudnya, cari contoh soal UN, kemudian siapkan kira kira 2 jam (sama seperti waktu UN berlangsung) lalu kerjakan lah tepat selama 2 jam tanpa ada yang menggangu dan tanpa buka buku. tutup semua pintu dan kosentrasilah hanya pada lembar jawaban. buat dirimu merasa mengerjakan UN sunguhan. setelah itu, lihat hasilnya. berapapun nilainya, itulah gambarannya.
Langkah selanjutnya tinggal evalusai dimana yang salah dan dimana yang sudah. dari situ pula kamu akan belajar bagaimana "menebak soal Ujian Nasional" dan feeling kalian akan semakin terlatih dengan hal ini. disamping itu kalian akan merasa siap, kenapa? ya kamu sudah bisa apa adanya. yang paling sulit bukan soalnya, yang lebih sulit adalah mengendalikan mental. kalau kamu grogi dan merasa beban, hal yang mudah bisa terasa susah dan semua yang kamu pelajari bisa hilang.
Satu lagi yang paling penting, jangan pernah belajar di waktu hari H. maksudnya kamu belajarlah sebelu hari H. justru saat UN Menjelang (terutama H-1) kamu justru harus refresing, main dan bersenang senanglah. kemudian saat ujian tiba kamu hanya perlu buku untuk mengingat bukan untuk mempelajari. karena ketika kamu mempelajarinya justru akan membuat kebimbangan kamu semakin besar karena belum mempelajari yang ini, belum mempelajari yang itu alhasil yang ada justu stres.
Bersenang senanglah, semua ini adalah proses yang harus kamu lalui dan akan membuat kamu lebih dewasa. jangan menunggu sempurna, tapi sempurnakanlah. Persis seperti ungkapan seorang maestro dalam jangan berhenti terus bermain. aku yakin kamu pasti bisa. saat UAN datang kamu pasti lebih bisa Tenang.
UN Datang Semua Tegang
oleh cerita anak kost on Thursday, March 1, 2012
drieant
Cerita Anak Kost
Updated at:
Thursday, March 01, 2012
Label:
Dunia Remaja
Terima kasih Anda membaca UN Datang Semua Tegang, apabila menyukai artikel tersebut dan ingin mendapatkan updatenya. Anda dapat mengikuti via Facebook, Twitter atau Email.
Artikel Terkait
|