Diperbudak Ponsel

Share Article : Tweet This FB Share Email Share

oleh cerita anak kost on Monday, March 18, 2013

Semakin maju jaman, semakin nyata bahwa kita semakin ketergantungan terhadap tehnologi ponsel. Mungkin tidak ketergantungan sebenarnya karena tanpa ponsel pun kita masih bisa hidup, cuma kita yang akhirnya mejadikan ponsel sebagai suatu kebutuhan, bahkan lebih dari itu kita telah di perbudak oleh ponsel.
Diperbudak Ponsel

Sekarang coba lihat, sering kita melihat orang orang yang sibuk dengan ponselnya sendiri. Padahal mungkin ia sedang berada di lingkungan yang teman temannya sedang ngobrol atau kumpul, eh dia malah sibuk dengan ponselnya sendiri. Bener kata orang, kalau ponsel, atau lebih spesifiknya BB itu menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh.
Ya, orang yang ada di ujung telepon, serasa dekat. Jadi ia ingin selalu membalas dan mengabari, bahkan kalau boleh di biang ia menjadi autis, sibuk dengan dunianya sendiri, dunia ponsel.
Walalupun ga smemuanya gitu, tapi hampir kebanyakan kita akan selalu melihat fenomena orang yang sering asik sendiri dengan ponselnya. Padahal si, dia berada di keramaian. Saya ga tau apa yang di lakukan di ponselnya, bisa jadi mungkin membalas bbm, bermain whatsapp, atau update status di twitter ataupun facebook. Ingin selalu ada di dunia maya? padahal sosial media seperti itu punya keburukan, sebuah sisi buruk facebook.

Apakah mereka yang sibuk dengan ponselnya tidak ingin menyapa teman di sebelahnya, kenalan atau sekedar basa basi? Bisa jadi ia sibuk mencari informasi di dunia maya, padahal sebenarnya di sebelahnya adalah orang yang berpengalaman yang mungkin kita bisa mendapatkan lebih dari sekedar informasi, sebuah motifasi hidup.

Atau mungkin bisa jadi yang di sebelahnya ingin bertanya sesuatu, tapi karena ia asik dengan ponselnya, kita tidak enak ati untuk bertanya. Pernah saya juga ngalami hal demikian, ketika saya tersesat naik kereta, ingin menanyakan kepastian benar tidaknya saya turun di stasiun kalibata waktu itu. Ada seorang cewe di sebelah saya, disamping saya, lalau dengan sopan saya bertanya 'mba benar ini stasiun kalibata?', dan dia dia cuek. Aneh, saya pikir, kenapa? padahal saya tanya baik baik. Eh pas dia beranjak pergi dari sebelah saya, ternyata ia memakai earphone di telinganya, pantas saja ia tidak bisa mendengar. Aneh ya, orang punya telinga normal, eh malah menjadikan dirinya tuli dengan keadaan sekitarnya.

Kalau anda memang salah satu orang yang sering sekali menggunakan hanpone, coba lah sedikit untuk menggurangi. Apa alesannya? anda tidak bisa menikmati kehidupan di sekitar anda sendiri. Sederhana sekali, sama seperti yang di utarakan teman saya. 'Moment bersama orang lain adalah hal yang paling berharga'

Maksudnya, saat saat anda bersama keluarga, teman atau siapapun, cobalah untuk bisa kosentrasi ke mereka. Nikmati setiap saat dengan mereka, karena saat saat itulah yang paling berharga, yang mungkin suatu saat anda tidak akan bisa mengulanginya kembali.

Mungkin ada belum kerasaa saat saat itu, tapi suatu saat anda kehilangan orang yang anda cintai, atau tau tau anda lulus dari kuliah. Mungkin saat saat itulah anda akan menyesal, karena anda telah kehilangan waktu yang amat berharga dengan orang di sekeliling anda. Maka dari itu, janganlah kita di pebudak oleh ponsel.

drieant Cerita Anak Kost Updated at: Monday, March 18, 2013