Pemahaman Keliru Tentang Ramadhan

Share Article : Tweet This FB Share Email Share

oleh cerita anak kost on Friday, August 3, 2012

Persepsi atau mitos keliru seputar ramadhan, sebenarnya bukan mitos lebih tepatnya pemahaman yang keliru mengenai ramadhan perlu di ketahui supaya kita tidak salah dalam melakukan ibadah ramadhan. Beberapa pemahaman ini sudah berkembang di masyarakat, mulanya mungkin sebatas omongan ringan tapi lama kelamaan semakin di anggap benar apa yang di ucapkan, dan tak jarang juga banyak yang di lakukan.

Artikel ini bertujuan untuk membagi sedikit pemahaman tentang ramadhan supaya kita sama sama memperoleh berkah yang melimpah di ramadhan ini, karena mungkin bisa jadi ini ramadhan terakhir buat kita.

Pemahaman Keliru Tentang Ramadhan

1. Tidurnya orang puasa ibadah

Ada hadis yang bilang bahwa tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Hhal tersebut tidak lah salah, cuma Pemahaman Keliru adalah pelaksanaanya. Karena tidurnya orang puasa itu ibadah, makanya ia lebih banyak tidur daripada membaca Al-quran atau berzikir. Yang malam menjadi siang, siang menjadi malam. Maksudnya kalau malam dia bangung, begadang sambil makan ini itu dan kalau siang, dia tertidur pulas.

Memang jauh lebih baik tidur daripada kita ber-gunjing (membicarakan orang), bermaksiat sampai melakukan hal yang dikhawatirkan mengurangi pahala puasa. Namun kan logikanya kalau tidur saja ibadah, apalagi kalau sampe melakukan solat, dzikir dan ibadah lainya, pahalanya jauh lebih besar. Lalu kenapa kita menyia nyiakannya.

2. Buka puasa ramadhan adalah balas dendam

Pemaham keliru tentang ramadhan kedua adalah mengenai balas dendam, karena siangnya dia sudah menjalankan puasa, menahan lapar dah haus jadinya sewaktu berbuka tiba yang ada adalah balas dendam terhadap makanan. Puasa itu sebenarnya melatih kita supaya lebih peka terhadap orang orang yang miskin, orang orang yang tidak mampu membeli makanan. Tapi kalau akhirnya kita kenyang juga apa yang kita dapat dari ramadhan?

Bukankah nabi pernah mengingatkan bahwa tidak ada tempat yang di benci oleh Alloh selain perut yang kenyang sekalipun dengan barang yang halal. Jadi sebaiknya ini menjadi pengingat bagi kita

3. Berbohong itu membatalkan puasa

Pemahaman keliru selanjutnya mengenai ramadhan adalah ketika kita berbohong maka puasa kita batal. Coba kita ingat kebali apa saja yang membatalkan puasa, diantaranya: makan minum dengan senganja, kemasukan sesuatu dalam lubang tubuh, muntah dengan sengaja, bersetubuh atau onani, haid nifas atau melahirkan.

Jadi namanya berbohong itu tidak membatalkan puasa, karena tidak termasuk hal hal yang membatalkan puasa, namun bebohong itu membatalkan puasa. Jadi puasanya tetap sah, tapi pahalanya tidak dapat. Ibarat orang kerja, dia sudah cape kerja, namun tidak di bayar.

Hati hati pula dengan bercanda, ingat, bercanda yang berlebihan berpotensi menimbukkan kebohongan atau mengada ada. Makanya saya pernah bilang bahwa acara televisi ramadhan menggangu puasa karena bercandanya suka kelewatan dan berpotensi untuk berbohong atau menggunjing (membicarakan kejelekan orang lain).

4. Imsak tidak boleh minum

Pemahaman keliru selanjutnya adalah imsak tidak boleh minum. Sebenarnya imsak itu adalah sebuah batas yang di buat untuk kehati hatian, agar kita tidak kebablasan. Sedangkan batas puasa sendiri adalah dimulai dari terbitnya fajar sidik dan tenggelamnya matahari. Dimana terbitnya fajar sidik merupakan waktunya masuk subuh dan sampai dengan masuknya waktu magrib. Ketika anda bangun kesiangan untuk saur, dan telah tiba waktu imsak, anda masih bisa untuk meneguk segelas air. Tapi, usahakan patuhi imsak, karena kita menjaga puasa kita. 

5. Pacaran di ramadhan itu membatalkan puasa

Ini pemahaman keliru tetang ramadhan selanjutnya, pacaran adalah membatalkan puasa. Pacaran itu tidak membatalkan puasa, namun bisa jadi membatalkan pahala puasa juga dapat dosa. Sebenarnya kalau boleh jujur, pacaran sendiri adalah hal yang tidak diperbolehkan (baik bulan ramadhan atau bukan) karena dapat menimbulkan dan mengumbar sahwat. Dengan adanya sahwat ini maka akan mebatalkan pahala puasa.

Ingat pesan nabi, berapa banyak orang yang berpuasa namun ia hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Artinya, ia cuma berlapar lapar saja tapi tidak di hitung puasa, karena tidak mendapat pahalanya. Ada beberapa hal yang menghilangkan pahala puasa : berbohong, membicarakan orang lain (gosip), mengadu domba, sumpah palsu dan termasuk melihat dengan shatwat.

6. Ramadhan waktunya makan enak

Moment ramadhan adalah momont yang istimewa di mana hanya ada satu tahun sekali, dan di sinilah makanan yang jarang ada sering keluar. Inilah pemahaman keliru ramadhan selanjutnya, ramadhan di jadikan wisata kuliner, di jadikan sebagai ajang mencoba dan berburu makanan. Biasanya anak kost yang sering ngabuburit atau ngirit hanya untuk bebuka di masjid. Bukannya tidak boleh, tapi niatnya yang kadang keliru. Kita bukan niat solat, malah niat mencari makanan, shingga yang ada malah makan yang kenyang (karena aji mumpung) dan akhirnya solat pun jadi ga khusu.

Termasuk pula ketika ngabuburit, lihat betapa banyaknya orang turun kejalan hanya untuk mencari makanan, tak jarang pula menimbulkan kemacetan. Bukankah kita di sunahkan berbuka seadanya, bukan berbuka dengan yang mewah. Apalagi aktifitas ngabuburit biasanya dengan lawan jenis, tak jarang dengan pacar, bukankah ini malah berpotensi membatalkan pahala puasa. Akan lebih baik, kita menanti berbuka dengan doa dan tadarus, bukan hanya mengikuti budaya yang ga jelas siapa yang mengajarkan.

7. Lupa niat puasa ramadhan

Pemahaman keliru mengenai ramadhan yang lain adalah puasa ramadhan tidak perlu berniat atau bisa berniat ketika siang hari seperti halnya puasa sunah. Ingat, rukunnya puasa ramadhan itu cuma dua : niat pada malam hari dan menahan diri dari hal hal yang membatalkan puasa. Jadi kalau kita tidak berniat pada malam hari, maka kita berpuasa pada esok harinya tidak sah, tentunya tidak mendapat pahala.

Disinilah pentingnya untuk menunaikan ibadah tarawih berjamaah, disamping pahala tarawih bulan ramadhan yang nilainya sangat besar, tarawih juga membatu kita untuk melakukan niat pada malam hari. Biasanya setelah solat tarawih bilal sering mengucapkan niat puasa, itulah fungsinya, supaya kita dapat berpuasa pada esok harinya. Kalau kita tidak tarawih berjamaah, bisa jadi kita lupa niat untuk berpuasa. Oleh karenanya ada seorang usatad yang pernah bilang, awal puasa (hari pertama puasa) lebih baik niat 30 hari sekalian untuk berpuasa ramadhan, jadi kalau suatu saat kita lupa niat, puasa kita tetap sah.

Paparan sederhana yang bermaksud saling mengingatkan akan pemahaman yang benar tentang ramadhan ini semoga membantu kita dalam menyempurnakan ibadah di bulan ramadhan. Dan semoga saja ini bisa menambah pemahaman anda mengenai ramadhan.

drieant Cerita Anak Kost Updated at: Friday, August 03, 2012