Jadi ceritanya waktu itu saya dateng ke purworejo, naik kereta pramex yang jadwal keretanya telah saya bagikan minggu lalu. setelah itu kami naik motor bedua menuju rumah calonku yang berada di dusun karangmulyo. karena calonku make rok panjang, jadinya ia memboncengnya ke samping, tidak di tengah seperti halnya mengenakan celana panjang atau jins.
Kami lewat jalan besar memang, karena waktu itu dari stasiun jenar. tapi dekat rumahnya, kami memilih lewat jalan jalan desa, yang dekat sawah. dan emang purworejo itu masih asri loh, di banding jogja masih lebih asri purworejo. mungkin karena jogja telah banyak pendatang, jadi sedikit lebih macet dan terlalu crowded, sumpek juga kalau di amati.
Purworejo lebih sedikit kendaraanya, ada memang di jalan utama dan banyak kendaraan besar besar, itu pula karena jalan itu jalan yang menghubungkan ke jogja, jadi mobilnya besar besar. tapi tidak macet ko di purworejo di banding jogja, apalagi kalau di bandingkan dengan jakarta. purworeja itu enak, masih banyak sawah dan ladang, jadi terkesan banget suasana pedesaanya. mengingatkanku akan purwokerto, pengalaman ketika kost di daerah purwokerto, daerah asri kelahiran ibuku.
Kembali ke cerita rok panjang yang berbahaya bagi cewe. singkat cerita, kareana kami memang jarang ketemu, jadi sambil motoran sambil ngoborol. ya waktu itu juga saya mengunakan motornya ga kenceng kenceng, jadi sambil ngobrol sambil melihat sawah sawah dah suasana desa. di tengah jalan, calon ku bilang.. mas, mas.. eh mas, berhenti sebentar, rok ku nyankut ini...
Eng ing eng.. rok panjang tersebut masuk ke sela sela roda, masuk melalui gear roda belakang sepeda motor kami. dan bergegas aku turun, kemudian mencoba untuk menariknya. ternyata kenceng sekali lilitannya, sampai dua putaran roknya terlilit, jadi ga bisa di tarik.
Terus terang lilitannya waktu itu begitu kuat, sampai samapi kaki calon istri saya sudah kenceng sekali mepet dengan roda giginya (karena rok yang terlilit itu masuk ke roda cukup dalam). sampai sampai untuk berdiri turun dari tempat duduksanya saja ia sulit bukan main. saya tidak bisa membayangkan, gimana waktu itu kalau saya membawa motornya cukup kencang, bisa bisa kecelakaan akan lebih parah terhadap calonku yang mengenakan rok panjang.
Saya jutru kembali teringat, pelajaran K3 sewaktu kuliah di tehnik mesin dulu. ketika seseorang masuk ke ruang workshop, semua rambut harus rapih, terutama yang gondorng. waktu itu saya sempat juga menjadi asisten lab, dan mesin yang saya pengang adalah mesin bubut yang mana mengunakan putaran tinggi untuk mengikis benda logam. pertanyaannya adalah, ketika ada sesorang yang rambutnya panjang dan tidak di rapihkan masuk ke dalam mesin, mesin itu akan memutar dengan cepat dan menarik si empunya rambut ke dalam mesin... dan yang terjadih adalah, ehhhhhh..... saya tiak bisa membayangkan, pasti akan sangat berbahaya.
Pernyataan sederhana sebelum penenutup, oleh karena mengalami hal hal di atas, makanya timbul dari diri saya untuk membagi cerita ini kepada anda sekalian agar tidak mengenakan rok panjang ketika membonceng sepeda motor. Saya tidak bisa membayangkan kalau itu terjadi kepada ibu anda, istri atau bahkan orang terdekat disekitar anda. jadi, jangan sampai membonceng motor make rok panjang.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment